Diseminasi Teknologi Crab Pot Untuk Budidaya Kepiting pada Pokdakan Raja Ulak Aceh Tamiang
DOI:
https://doi.org/10.61253/abdicendekia.v3i3.253Kata Kunci:
Aceh Tamiang, Carong, Gapokkan Sepakat, Mesin PeletAbstrak
Sejak tahun 2017 pokdakan Raja Ulak telah mengembangkan usaha budidaya ikan dan kepiting. Adapun kendala yang dihadapi mitra: 1). belum adanya alat/teknologi budidaya kepiting ramah lingkungan; 2). Pengetahuan anggota kelompok dalam menerapkan teknologi budidaya itu masih terbatas; dan 3) belum optimalnya manajemen usaha kelompok. Tujuan PKM ini adalah untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi kepiting dan upgrading manajemen usaha kelompok. Metode yang digunakan dalam PKM ini adalah Participatory Rural Appraisal (PRA). Pengabdian kepada masyarakat ini diikuti oleh seluruh anggota Pokdakan berjumlah 18 orang, 2 orang penyuluh, 3 dosen, dan 3 mahasiswa Universitas Samudra. Hasil PKM menunjukkan bahwa: 1) 86% mitra memahami bidudaya kepiting melalui crab pot ramah lingkungan ; 2) 87% mitra memahami cara menggunakan crab pot; 3) 84% mitra memahami cara merawat crab pot; 4) 100% mitra setuju kegiatan PKM ini memberikan banyak manfaat dan dapat menyelesaikan masalah mitra; 5) 82% mitra mengalami peningkatan pengetahuan mengenai administrasi dan kelembagaan mitra; dan 6) 46% mitra mengalami peningkatan pendapatan dari pemanfaatan crab pot.Unduhan
Diterbitkan
2024-11-01
Cara Mengutip
Muhammad Jamil, Baihaqi, Adnan, Fairus, & Abdul Samad, A. P. (2024). Diseminasi Teknologi Crab Pot Untuk Budidaya Kepiting pada Pokdakan Raja Ulak Aceh Tamiang. Abdi Cendekia : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(3), 264–270. https://doi.org/10.61253/abdicendekia.v3i3.253
Terbitan
Bagian
Artikel